Selasa, 09 Agustus 2011

SEJARAH SINGKAT KEHIDUPAN RASULULLAH SAW

KEADAAN BANGSA ARAB SEBELUM MASA KENABIAN
                                                                    
                    Jarak antara masa kenabian Nabi Isa As dan Nabi Muhammad Saw di jelaskan kurang lebih sekitar 700 tahun,masa tersebut di namakan sebagai zaman fatrah,yaitu zaman terputusnya masa kenabian antara Nabi Isa As dan Nabi Muhammad Saw.
                    Pada masa itu di sebut juga sebagai zaman jahiliyah,yakni zaman di mana orang-orang sudah tidak lagi memiliki figur seorang nabi,hingga banyak orang-orang pada masa itu melakukan ibadah menurut kehendak mereka sendiri,dan ada pula yang kembali ke jalan animisme yakni menyembah berhala,dan kemudian ajaran tersebut turun temurun mereka wariskan di selang kurun waktu 700 tahun tersebut.Adapun  nama berhala-berhala yang terkenal umum di sembah orang pada zaman itu adalah Latta,Uzza,Manat,dan Hubal.
                    Namun selain animisme,ada juga segolongan lainnya yang masih memeluk agama lama yang di antaranya adalah agama Yahudi,Nasrani,dan Majusi,dan hanya beberapa individu saja yang masih berpegang teguh kepada agama Hanif,agamanya Nabi Ibrahim As.
                    Pada masa inilah bangsa arab menghadapi era kehidupan jahiliyah,di mana pada saat itu ahklak dan moral sudah jatuh,kehidupan sosial mereka yang buruk mengakibatkan kezaliman merajalela di mana-mana,kaum yang lemah di tindas oleh kaum yang dominan,anak-anak perempuan yang lahir di kubur hidup-hidup,kaum perempuan di rengut kehormatannya,perzinaan berkembang,bahkan peperangan antar kabilah-pun dapat saja terjadi hanya di karenakan masalah yang sepele.Bahkan di ceritakan pada masa itu ada sekelompok orang yang memasang taruhan ketika melihat seorang wanita yang tengah hamil besar lewat di hadapan mereka,mereka bertaruh untuk menebak jenis kelamin bayi yang tengah di kandung oleh wanita tersebut,dan untuk mengetahui menang atau kalah,wanita itupun di bunuh dan perutnya di belah agar mereka dapat mengetahui jenis kelamin bayi yang di dalam kandungan wanita itu,begitu kejinya.
                                                                            
NABI MUHAMMAD KETURUNAN ORANG YANG DI KORBANKAN

                    Pada masa itu suku Quraisy mempunyai seorang tokoh yang sangat di banggakan di karenakan keturunannya yang terhormat dan juga karena hartanya yang banyak,dia adalah Abdul Munthalib,kakeknya Nabi Muhammad Saw.Di ceritakan suatu ketika Abdul Munthalib pernah bernazar bahwasanya jika saja Allah memberinya 10 orang anak laki-laki,maka ia berjanji akan menyembelih salah satunya sebagai rasa syukurnya kepada Tuhan.Keinginan itupun terpenuhi,ia di karuniai 10 orang anak laki-laki,dan salah satunya bernama Abdullah,bapak dari Rasulullah Saw.
                    Di kala Abdul Munthalib hendak melaksanakan nazarnya,kaumnya berusaha mencegah perbuatan itu supaya kelak hal tersebut tidak menjadi tradisi di kalangan mereka.Dan akhirnya kesepakatan-pun terjadi,setelah kaumnya menawarkan suatu pilihan,Abdul Munthalib-pun menyetujui tawaran tersebut.
                    Mereka-pun mengundi nasib dengan anak panah,antara Abdullah dan 10 ekor onta sebagai tebusannya,dan apabila anak panah mengarah kepada Abdullah maka 10 ekor onta akan di genapkan.Ketika mereka melaksanakan undian tersebut,anak panah pertama mengarah kepada Abdullah,dan kemudian pada undian ke dua,anak panah kembali mengarah kepada Abdullah,hingga kejadian tersebut terjadi sampai 10 kali,sampai pada akhirnya anak panah tersebut berpihak kepada onta yang telah mencapai 100 ekor.Akhirnya mereka-pun menyembelih onta.
                    Sejak kejadian tersebut,Abdul Munthalib semakin sayang kepada Abdullah,terlebih ketika ia menyadari bahwa Abdullah memiliki keistimewaan tersendiri dari pada anak-anaknya yang lain,yaitu pada saat Abdullah mulai tumbuh dewasa,dari keningnya terpancar suatu pancaran sinar yang tidak di miliki oleh orang pada umumnya.Dan ketika usia Abdullah cukup mapan,Abdul Munthalib-pun memilihkan seorang gadis dari Bani Zuhrah yang bernama Aminah Binti Wahab,kemudian merekapun di nikahkan.Setelah pernikahan tersebut kilatan cahaya yang memancar di kening Abdullah pindah menetap di perut Aminah ketika Aminah mulai mengandung Nabi Muhammad Saw.
                   Abdullah-pun mulai menjalankan kewajibannya selaku kepala keluarga.Ia keluar kota bersama rombongan dagang ke negeri Syam,ketika dalam perjalanan pulang,Abdullah menderita sakit keras sehingga ia-pun harus menetap di Madinah dengan paman-pamannya dari Bani Najjar.Dan di sinilah akhirnya ajal menjemputnya,dan di sini pula Abdullah di makamkan.
                   Ketika masa-masa kehamilan telah usai,hari melahirkanpun tiba,namun Aminah tidak merasakan sakit seperti biasanya di alami kaum wanita ketika melahirkan.Dan menjelang fajar,tepatnya pada hari senin 12 Rabi'ul Awwal 571 M,yang bertepatan dengan tahun gajah,Aminah-pun melahirkan seorang putra yang bernama Muhammad.

KISAH PASUKAN BERGAJAH

                    Kisah tentang pasukan bergajah adalah ketika Abrahah al-Habsyi gubernur Yaman melihat bangsa Arab berbondong-bondong datang ke Makkah untuk menunaikan ibadah Haji.Maka Abrahah-pun membangun gereja besar di Shan'a dan ia ingin mengalihkan bangsa Arab untuk menunaikan ibadah haji di sana.Hal ini di dengar oleh seorang dari Bani Kinanah,salah satu suku Arab,kemudian ia memasuki gereja besar tersebut dan melumuri dindingnya dengan kotoran.
                    Ketika mendapatkan kabar tersebut,Abrahah menjadi marah besar,sehingga ia-pun mengumpulkan bala tentaranya untuk menyerang Ka'bah,dengan mengerahkan 60.000 personil tentara dan Abrahah juga melengkapi pasukannya dengan 9 ekor gajah,dan ia sengaja memilih seekor gajah yang besar untuk di tungganginya,dan kemudian Abrahah beserta bala tentaranya-pun berangkat menuju kota Makkah.
                   Abrahah mengkonsentrasikan pasukannya di pinggiran kota Makkah,kemudian dari sana Abrahah beserta pasukannya bergerak untuk memasuki kota.Namun ketika akan memasuki kota Makkah,gajah yang ia tunggangi terdiam tidak bergerak sedikitpun menuju ke arah Ka'bah,dan di saat Abrahah mengarahkan gajahnya ke arah lain,tiba-tiba gajah-gajah tersebut bergegas melangkah,ketika gajah-gajah tersebut di palingkan kembali ke arah Ka'bah,gajah-gajah tersebut kembali diam tidak bergerak.Maka pada saat itulah Allah mengutus burung-burung Ababil dengan berbondong-bondong kepada mereka,dan melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar dan membuat mereka seperti daun-daun yang di makan ulat.Di katakan pada saat itu setiap 1 ekor burung membawa 3 buah batu,1 di paruh,dan yang 2 di kedua kakinya.Mereka bagaikan kambing curian yang kacau balau,dan setiap orang yang terkena batu tersebut tubuh mereka terpotong-potong,hingga kemudian hancur.Mereka berguguran di jalan-jalan,sedangkan Abrahah sendiri menderita sakit yang menyebabkan setiap ujung jari jemarinya rontok,dan ia sampai di Shan'a dengan kondisi seperti anak burung,hingga akhirnya ia-pun tewas menggenaskan.
                   Sedangkan kaum Quraisy berpencar-pencar berlarian ke bukit-bukit dan gunung karena kawatir menjadi korban pasukan perang Abrahah.Dan ketika mereka menyadari kejadian yang menimpa pasukan Abrahah,merekapun kemudian berangsur-angsur keluar dari persembunyian tempat mereka mengungsi,kemudian merekapun kembali ke rumah mereka masing-masing.Peristiwa ini terjadi persis 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad Saw.
                   Pada masa itu adalah kebiasaan bangsa Arab mencarikan untuk bayi-bayi mereka wanita-wanita desa yang mau menyusui anak-anak mereka agar dapat tumbuh dengan normal.Pada saat kelahiran Muhammad,sekelompok orang-orang desa Bani Sa'ad tiba di kota Makkah untuk tujuan ini.Kaum wanita berkeliling ke rumah-rumah untuk mencari pelanggannya,dan setiap kali ada yang menjumpai Aminah dan Muhammad,mereka berpaling di karenakan harga susuan yang di tawarkan kepada mereka terlalu rendah di sebabkan kefakiran dan keyatimannya.Dan salah seorang di antara mereka yang bernama Halimah as-Sa'diyyah pada awalnya juga berpaling seperti halnya yang lain.Namun setelah ia berkeliling dari rumah ke rumah,ia tidak menemukan seorangpun pelanggan yang anak-anak  mereka mau untuk di susui sehingga akhirnyapun Halimah kembali kerumah Aminah dan mau menyusui Muhammad meski dengan harga yang murah.
                   Pada saat itu Halimah datang ke Makkah bersama suaminya dengan menunggangi seekor onta yang kurus dan lamban,sedangkan dalam perjalanan pulang mereka harus membawa Muhammad Saw di dalam pangkuannya.Namun anehnya saat perjalanan menuju pulang onta tersebut berlari kencang sehingga meninggalkan onta-onta tunggangan lain di belakangnya,hal itu sangat membuat teman-teman seperjalanannya menjadi heran.Halimah juga menceritakan bahwasannya puting susunya tidak memancarkan air susu sedikitpun,sehingga bayi-bayi yang di susuinya selalu menangis karena kelaparan.Namun ketika Rasulullah menyedot mengisap susunya seketika itu juga air susu keluar dengan deras.Ia juga bercerita tentang kekeringan tanah miliknya di perkampungan Bani Sa'ad.Namun setelah ia membawa Rasulullah ke rumahnya,tanahnya menjadi subur dan ternaknya berkembang biak,sehingga kehidupannya berubah dari sengsara menjadi berada.
                   Muhammad Saw menghabiskan masa 2 tahun dalam asuhan Halimah,dan Halimah-pun begitu sangat menyukai Muhammad Saw,ia merasakan sesuatu yang  istimewa selama mengasuh Muhammad Saw.Setelah masa 2 tahun,Halimah-pun membawa kembali Muhammad Saw kepada ibunya dan kakeknya di Makkah.Namun kerika Halimah mulai menyadari bahwa selama ia mengasuh Muhammad Saw kehidupannya menjadi jauh lebih baik akan keberkahannya,ia-pun memohon kepada Aminah agar Muhammad Saw tetap di dalam asuhannya untuk ke 2 kalinya.Aminah-pun mengizinkan hal tersebut,sehingga dengan hati yang bahagia Halimah kembali pulang ke perkampungan Bani Sa'ad dengan membawa Muhammad Saw.

PERISTIWA PEMBELAHAN DADA

                   Ketika Muhammad Saw mendekati usia 4 tahun,pada saat ia bermain dengan putra Halimah jauh dari rumahnya.Pada saat itu putra Halimah berlari pulang dengan raut wajah penuh kecemasan.Ia meminta supaya ibunya Halimah segera menjemput saudaranya Muhammad Saw,kemudian Halimah menanyakan tentang kekawatiran putranya tersebut terhadap Muhammad Saw,anaknya berkata,"Sungguh aku tadi melihat ada 2 orang laki-laki berpakaian putih mengambil Muhammad dan menelentangkannya lalu kemudian mereka membelah dadanya".Maka sebelum anak tersebut melanjutkan ceritanya,Halimah-pun segera berlari mencari Muhammad,setelah Halimah menemukan Muhammad,ia melihat Muhammad berdiri di tempatnya tanpa bergerak.Wajahnya tampak kekuning-kuningan dan pucat pasi,dengan penuh kekawatiran Halimah-pun bertanya kepada Muhammad tentang apa yang telah terjadi kepada dirinya,lalu Muhammad-pun mengatakan bahwasannya ia dalam keadaan baik-baik saja.Muhammad-pun menceritakan bahwa sebelumnya ia di datangi oleh 2 orang laki-laki yang berpakaian putih dan mereka membawanya,kemudian mereka membelah dada Muhammad,mengambil hatinya dan mencucinya dengan air dingin,dan setelah itu mereka-pun menaruhnya kembali di dadanya lalu kemudian mengusap dadanya.Setelah itu 2 laki-laki itu-pun menghilang.
                    Halimah merasa penasaran dengan cerita itu,hingga ia-pun meraba-raba dada Muhammad,namun ia tidak merasakan bekas apapun di dada Muhammad,kemudian ia-pun membawa Muhammad kembali ke rumahnya.Maka menjelang fajar pada hari berikutnya,Halimah membawa Muhammad kepada ibunya di kota Makkah.Aminah merasa heran dengan kembalinya Halimah membawa Muhammad sebelum waktunya,padahal ia menyukai anak ini.Aminah-pun menayakan penyebab hal itu,kemudian Halimah-pun menceritakan tentang peristiwa pembelahan dada Muhammad tersebut.
                    Aminah keluar bersama anaknya Muhammad ke Yastrib (sekarang dengan nama Madinah) untuk menjumpai paman-pamannya dari Bani Najjar dan menetap beberapa hari di sana,dan ketika dalam perjalanan pulang menuju Makkah Aminah-pun meninggal dunia,dan di tempat itu juga ia di kuburkan.
Muhammad berpisah dengan ibunya pada usia 4 tahun,dan di tangan kakeknya Abdul Munthalib,ia-pun di asuh.Setelah genap usia 6 tahun,kakeknya-pun meninggal dunia.Setelah kakeknya wafat,Muhammad-pun di asuh oleh pamannya Abu Thalib.Meskipun Abu Thalib punya banyak tanggungan (anak) dan harta yang sedikit,namun paman dan istrinya memperlakukan Muhammad dengan baik.Muhammad anak yatim piatu ini sangat bergantung kepada pamannya.Dalam kondisi inilah Muhammad mulai membentuk sifat kepribadiannya.Ia tumbuh dengan pribadi yang jujur dan amanah,hingga pribadi tersebut menjadi gelar baginya.Maka jika orang-orang mengatakan,"Telah datang al amin",(orang yang di percaya),maka bisa di tebak jika yang di maksud adalah Muhammad Saw.
                    Setelah melewati masa remajanya dan ia-pun beranjak dewasa.Muhammad mulai mandiri dan mencari biaya untuk hidupnya sendiri.Maka mulailah ia berpergian untuk bekerja dan berdagang.Awalnya Muhammad Saw bekerja sebagai pengembala kambing.Kemudian Muhammad Saw bergabung dengan rombongan dagang ke negeri Syam.Rombongan tersebut di biayai oleh Khadijah,seorang janda kaya raya dan terpandang pada saat itu.Khadijah mewakilkan hartanya kepada Maisarah,pembantunya sekaligus orang yang mengatur segala urusannya.Dengan keberkahan dan keamanahan Muhammad Saw perdagangan Khadijah mendapat laba besar yang sebelumnya belum pernah ia alami.Dengan itu Khadijah bertanya kepada Maisarah tentang perihal kejadian laba yang cukup besar tersebut.Maisarah menceritakan bahwa Muhammad bin Abdullah yang menangani urusan barang dan penjualan,dan dia juga yang menghadapi orang-orang dengan sangat mengagumkan,sehingga laba yang besar bisa di peroleh tanpa ada unsur penganiayaan.Khadijah mendengar penuturan Maisarah,dan dari situlah ia mulai mengenal beberapa hal mengenai Muhammad bin Abdullah dan merasa kagum kepadanya.
                   Khadijah mulai merasakan ketertarikan dan rasa simpati yang besar kepada Muhammad Saw,sehingga Khadijah-pun mengutus salah seorang kerabatnya untuk mengetahui tanggapan Muhammad bin Abdullah tentang maksud dan tujuannya menawarkan Muhammad menjadi suaminya.Ketika Muhammad di datangi oleh seorang wanita untuk menanyakan akan hal tersebut,Muhammad bin Abdullah-pun menyetujui tawaran itu.Akhirnya Muhammad Saw menikahi Khadijah dan kemudian Muhammad Saw mengambil alih urusan harta dan perdagangan Khadijah,dan Muhammad Saw-pun membuktikan kepiawaian dan kemampuannya dalam menangani harta dan perdagangan istrinya tersebut.
                  Secara berturut-turut Khadijah hamil dan melahirkan hingga memiliki beberapa orang putri yang di beri nama Zainab,Ruqayah,Ummu Kultsum,dan Fatimah,serta dua orang putra yang bernama Qosim dan Abdullah yang keduanya meninggal dunia pada usia masih kecil.

MASA KENABIAN

                    Menjelang usianya yang ke empat puluh tahun,Muhammad Saw sering menyendiri dan berkhalwat di gua Hira,yaitu gua yang berada di gunung yang terletak Makkah.Di sanalah beliau menghabiskan waktu selama berhari-hari dan bermalam-malam.Pada malam kedua puluh satu dari bulan Ramadhan,yaitu ketika beliau berada di gua Hira dan telah berusia empat puluh tahun,beliau di datangi malaikat Jibril yang berkata kepada beliau,"Bacalah!",Muhammad Saw menjawab,"Saya tidak bisa membaca".Malaikat Jibril-pun mengulangi kembali perintah membaca tersebut sampai tiga kali,dan pada perintah yang ke tiga kalinya Jibril berkata:"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan*(Dia) yang menciptakan manusia dari segumpal darah*Bacalah,dan Tuhanmu-lah yang Maha Pengasih*Yang mengajarkan (manusia) melalui perantara Kalam*Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahui".(QS.Al Alaq:1-5).
                   Setelah itu,Malaikat Jibril-pun meninggalkan Muhammad Saw,dan beliau tidak kuat lagi berada di gua Hira.Akhirnya beliau-pun pulang ke rumahnya dan menghampiri Khadijah dengan gemetar sambil berkata:"Selimuti aku..selimuti aku..!",maka Khadijah-pun menyelimutinya,sehingga rasa takutnya berangsur reda.Kemudian beliau-pun menceritakan pada Khadijah tentang apa yang tengah terjadi pada dirinya,Muhammad Saw berkata,"Sungguh aku khawatir terhadap diriku!".Khadijah-pun berkata,"Sesekali tidak wahai suamiku,demi Allah,Dia tidak akan merendahkan dirimu untuk selamanya,sebab sesungguhnya engkau adalah orang yang yang menyambung tali persaudaraan,menanggung beban kesusahan orang lain,memberi orang yang tidak punya,menjamu tamu,dan menolong orang yang menegakkan kebenaran".
                    Beberapa hari kemudian,beliau kembali ke gua Hira untuk melanjutkan ibadahnya yang tersisa di bulan Ramadhan.Setelah bulan Ramadhan berakhir,beliau turun dari gua Hira dan kembali ke Makkah.Ketika sampai di tengah lembah,Malaikat Jibril mendatanginya sambil duduk di atas kursi antar bumi dan langit,lalu turunlah ayat ini:"Hai orang-orang yang berselimut*Bangunlah,lalu berilah peringatan!*Dan Tuhanmu Agungkanlah*Dan pakaianmu,bersihkanlah*Dan perbuatan dosa,tinggalkanlah".(QS.Al Muddatsir:1-5).
Setelah itu,wahyu-pun turun secara terus menerus dan berkelanjutan.
                   Ketika Nabi Saw memulai dakwahnya,Khadijah masuk islam terlebih dahulu dan bersaksi atas keesaan Allah dan kenabian suaminya Muhammad Saw.Kemudian sebagai balas budi pada pamannya,Abu Thalib yang telah mengasuh dan menjaganya sejak kepergian ibunda dan kakeknya,Rasulullah Saw memilih Ali dari sekian banyak putra pamannya untuk di didik di sisinya dan di tanggung nafkahnya.Dalam kondisi seperti ini,hati Ali-pun terbuka dan akhirnya masuk islam.Setelah itu,barulah Zaid bin Haritsah,seorang budak yang telah di merdekakan oleh Khadijah.Rasulullah Saw juga bercerita kepada teman akrabnya,Abu Bakar,maka ia-pun beriman dan membenarkannya tanpa ada keraguan.
                   Selanjutnya,Rasulullah Saw berdakwah secara sembunyi-sembunyi.Di riwayatkan secara sembunyi-sembunyi di sini,mengingat tempat para sahabat,pengikutnya dan orang-orang yang mereka ajak masuk islam tersebut bersifat sangat rahasia.Sudah banyak yang beriman kepada Rasulullah Saw namun mereka masih menyembunyikan keislaman mereka.Karena jika satu saja urusan mereka terungkap,maka ia akan menghadapi berbagai siksaan keras dari kaum kafir Quraisy hingga ia murtad dari agama islam.

DAKWAH SECARA TERANG-TERANGAN

                    Setelah Rasulullah Saw berdakwah secara rahasia selama tiga tahun,lalu Allah menurunkan ayat:"Maka sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang di perintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orag yang musyrik".(QS.Al Hijr:94).
                    Pada suatu hari Rasulullah Saw berdiri di atas bukit Shafa memanggil suku Quraiys,hingga orang-orang-pun berkumpul mengerumuninya.Di antara orang-orang tersebut terdapat paman beliau,Abu Lahab,seorang tokoh yang paling memusuhi Allah dan Rasulullah Saw.Tatkala orang-orang telah berkumpul,beliau berkata:"Bagaimanakah pendapat kalian jika seandainya aku memberitahukan kepada kalian bahwa di balik gunung ini ada musuh yang tengah menanti kalian,apakah kalian akan percaya kepada ucapanku?".Meraka menjawab:"Yang terlintas di hati kami bahwa engkau adalah orang yang jujur dan dapat di percaya,tentu kami akan percaya".Kemudian Rasulullah Saw bersabda:"Ketahuilah bahwasannya aku adalah orang yang memberi peringatan kepada kalian bahwa di hadapan kalian ada siksa yang sangat berat".Kemudian Rasulullah Saw mengajak mereka untuk menyembah kepada Allah dan meninggalkan berhala-berhala yang selama ini mereka sembah.Melihat hal itu Abu Lahab langsung keluar dari kerumunan orang-orang dan berkata:"Celakalah engkau Muhammad!,apakah di karenakan ini engkau mengumpulkan kami?".Setelah kejadian tersebut,Allah-pun menurunkan ayat:
"Celakalah kedua tangannya Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa*Tidak-lah bermanfaat kepadannya harta bendanya dan apa yang ia usahakan*Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak*Dan (begitu pula) istrinya,pembawa kayu bakar*Yang di lehernya ada tali dari sabut".(QS.Al Lahab:1-5).
                     Dan kemudian Nabi Saw tetap melanjutkan dakwahnya secara terang-terangan di tempat-tempat perkumpulan orang-orang,dan mengajak mereka masuk agama islam,dan bahkan Nabi Saw melakukan sholat di sisi ka'bah.Sementara itu,penyiksaan dan penganiayaan orang-orang kafir Quraisy terhadap kaum muslimin semakin bertambah hebat.Sebagaimana yang di alami sahabat Yasir dan Sumaiyah yang pada akhirnya syahid,juga Amar,putra mereka.Bahkan Sumaiyah adalah wanita pertama yang mati syahid di dalam islam akibat penyiksaan yang berat dari kaum kafir Quraisy.
                     Begitu juga penyiksaan yang di lakukan Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal kepada Bilal bin Rabah.Sebelumnya,Bilal masuk islam melalui perantara Abu Bakar.Suatu ketika Umayyah memergokinya,lalu ia-pun memberikan siksaan-siksaan kepada Bilal bin Rabah agar dia mau meninggalkan islam.Namun Bilal menolak dan bersikukuh untuk tetap memeluk islam.Akhirnya Umayyah-pun membawa Bilal keluar kota Makkah dalam keadaan terikat rantai.Setelah tubuhnya di terlentangkan di atas padang pasir yang panas,kemudian di atas dadanya di letakkan sebongkahan batu besar,hingga kemudian Umayyah melanjutkan dengan mencambuk tubuh Bilal bin Rabah.Namun,berkali-kali Bilal hanya mengucapkan kalimat Ahad..Ahad (Yang Maha Esa),hingga suatu ketika Abu Bakar melihat kejadian itu,lalu seketika itu juga Abu Bakar membeli Bilal kepada Umayyah dan kemudian Abu Bakar memerdekakannya di jalan Allah.
                     Di antara pelajaran dari berbagai penyiksaan yang di alami oleh kaum muslimin pada saat itu,Rasulullah Saw melarang kaum muslimin mengumumkan keislamannya (Membithonahkan),sebagaimana yang beliau lakukan ketika berkumpul bersama mereka secara diam-diam.Karena seandainya beliau berkumpul bersama mereka secara terang-terangan,maka sudah barang tentu kaum musyrikin akan menghalang-halangi beliau dalam menyampaikan pengajian dan bimbingan kepada kaum muslimin.Bahkan hal tersebut bisa saja mendatangkan tawuran di antara dua kelompok,antara kaum muslimin dan kaum musyrikin.Dan tentu Nabi Saw sudah memperkirakan jika saja tawuran itu sempat terjadi,hal ini dapat menyebabkan kehancuran dan kebinasaan kaum muslimin,mengingat jumlah mereka pada saat itu masih begitu sedikit.Oleh karena itulah,pelajaran yang paling berharga di sini adalah mereka harus masuk islam secara sembunyi-sembunyi (Bithonah).Lain halnya dengan Rasulullah Saw,beliau tetap berdakwah secara terang-terangan di hadapan orang-orang musyrik,sekalipun beliau menerima tantangan keras,ancaman,bahkan penganiayaan dari orang-orang kafir Quraisy.
            
HIJRAH KE HABASYI

                     Sehubungan dengan kerasnya teror,ancaman dan penganiayaan yang di lakukan oleh kaum musyrikin kepada orang-orang yang masuk islam,terutama pada orang-orang yang lemah.Rasulullah Saw meminta para sahabatnya untuk hijrah ke Habasyi demi menyelamatkan agama mereka di sisi raja Najasyi yang akan menjamin keamanan mereka,terutama keamanan sebagian besar kaum muslimin yang mengkhawatirkan diri dan keluarga mereka dari kaum Quraisy.Dan peristiwa ini terjadi tepatnya pada tahun kelima dari masa kenabian.
                     Kemudian serombongan kaum muslimin yang berjumlah kurang lebih 70 orang beserta keluarga mereka hijrah ke Habasyi.Di antara mereka terdapat Ustman bin Affan beserta istrinya,Ruqayah.Namun orang-orang kafir Quraisy berusaha merusak kedudukan mereka di Habasyi.
                     Orang-orang kafir Quraisy mengirim hadiah untuk raja Habasyi dan memintanya menyerahkan kaum muslimin kepada mereka.Orang-orang kafir Quraisy tersebut mengatakan kepada raja Habasyi bahwa kaum muslimin tersebut telah menjelek-jelekkan Isa dan Maryam.Tatkala raja Najasyi menanyakan hal tersebut kepada kaum muslimin,kaum muslimin-pun menyampaikan pandangan mereka tentang Isa dengan sebenar-benarnya.Kemudian,setelah mendengarkan penjelasan dari kaum muslimin,raja Najasyi-pun mengamankan kaum muslimin dan menolak menyerahkan kaum muslimin kepada orang-orang kafir Quraisy.
                     Pada tahun yang sama.di bulan Ramadhan,Nabi Muhammad Saw keluar ke tanah suci Haram.Di sana telah berkumpul sekelompok besar kaum kafir Quraisy,lalu Nabi berdiri di tengah-tengah kerumunan mereka.Kemudian tiba-tiba Nabi Saw membacakan surat An Najm,padahal orang-orang kafir tersebut sama sekali belum pernah mendengarkan kalam Allah,mengingat sebelumnya mereka selalu saling menasehati agar jangan ada di antara mereka yang mendengarkan ucapan Muhammad sedikitpun.Namun ketika Nabi Saw membacakan surat An Najm tersebut,telinga mereka yang mendengar seolah-olah tidak mampu berpaling untuk tidak memperhatikan ayat-ayat tersebut satu demi satu.Tidak ada di antara mereka yang beranjak dari tempatnya berdiri,seolah-olah mereka terfokus akan kaidah ayat tersebut,sehingga sampai saat Nabi Saw membaca ayat,"Fasjudulloha wa'buduu" yang mengandung makna,'Maka bersujudlah kalian kepada Allah dan sembahlah Dia'.Maka seketika itu orang-orang kafir Quraisy yang mendengarkan kalam tersebut bersujud.Setiap orang yang mendengarkan ayat tersebut tidak kuasa menahan diri mereka untuk tidak bersujud.Kejadian tersebut menambah celaan yang hebat dari orang-orang musyrik yang tidak melihat kejadian tersebut.Ketika itu.mereka mendustakan Rasulullah Saw dan berkata bahwa Muhammad itu telah memuji berhala-berhala mereka.Mereka juga berkata bahwa syafaat berhala-berhala tersebut sangat di harapkan.Mereka melakukan kebohongan tersebut untuk alasan sikap sujud mereka pada saat itu.
                   
ISLAMNYA UMAR BIN KHATAB

                     Keislaman Umar bin Khatab merupakan kemenangan besar bagi kaum muslimin.Rasulullah Saw telah menjulukinya dengan Al Faruq,karena Allah telah memisahkan antara hak dan yang bathil karenanya.Beberapa hari setelah keislamannya,Umar berkata kepada Rasulullah Saw,"Wahai Rasulullah,bukankah kita berada dalam kebenaran?".Nabi menjawab,"Benar!".Umar berkata,"Lalu untuk apa kita bersembunyi dan menutup diri?".Setelah mendengar ucapan itu,Nabi Saw bersama kaum muslimin yang berada di Darul Arqom membentuk dua barisan.Satu barisan di pimpin oleh Hamzah bin Abdul Munthalib,dan barisan lainnya di pimpin oleh Umar bin Khatab,kemudian mereka menuju jalan-jalan di kota Makah dalam gerakan yang menggambarkan suatu kekuatan di dalam perjalanan dakwah secara terang-terangan.
                      Secara terus menerus orang-orang kafir Quraisy berusaha memerangi kaum muslimin dengan berbagai macam cara.Menyiksa,menganiaya,mengintimidasi,dan membujuk.Namun hal itu tidak menghasilkan apa-apa,bahkan justru keyakinan dan keteguhan mereka semakin kuat terhadap agama islam,hingga bahkan pengikut mereka semakin bertambah satu demi satu.
                       Kemudian muncullah pemikiran baru orang-orang kafir Quraisy untuk menghalang-halangi keberadaan kaum muslimin.Mereka menulis lembaran-lembaran (perjanjian) yang di tanda tangani oleh mereka semua dan di gantung di Ka'bah untuk meng-embargo kaum muslimin dan Bani Hasyim.Embargo tersebut berlaku di segala aspek.Tidak boleh terjadi transaksi jual beli,pernikahan,tolong menolong,dan bergaul dengan mereka.Kaum muslimin terpaksa keluar dari kota Makah menuju ke salah satu celah gunung di Makah yang bernama celah gunung Abu Thalib.Di sana kaum muslimin sangat menderita,mereka di sana mengalami kelaparan,kehausan,dan kesulitan-kesulitan lainnya.Orang-orang yang mampu dari mereka menyumbangkan sebagian harta mereka,bahkan Khadijah menyumbangkan seluruh hartanya.Wabah penyakit juga melanda mereka sehingga menyebabkan kematian pada beberapa orang di antara mereka.Namun demikian mereka mampu bertahan dan bersabar,tidak ada seorang-pun di antara mereka yang mundur atau murtad dari agama islam.Embargo ini berlangsung selama 3 tahun.Kemudian sekelompok pembesar kafir Quraisy yang memiliki tali kekerabatan dengan beberapa orang dari Bani Hasyim berusaha mencabut isi lembaran embargo tersebut dan mengumumkan pada kalayak ramai.Ketika mengeluarkan lembaran,mereka menemukannya telah termakan rayap,tidak ada yang tersisa kecuali satu sisi kecil yang di atasnya tertulis lafadz bismika allahumma (dengan menyebut nama-Mu,ya Allah).Akhirnya krisis-pun berakhir dan kaum muslimin beserta Bani Hasyim kembali ke kota Makah.Namun kaum kafir Quraisy tetap pada sikap mereka yang bengis dalam memerangi dan memusuhi kaum muslimin.

TAHUN DUKA CITA

                     Sakit keras tengah di hadapi oleh Abu Thalib sehingga ia-pun tidak mampu untuk beranjak dari tempat tidur,dan tak lama kemudian ia-pun mengalami sakaratul maut.Ketika itu Rasulullah Saw berada di sisi kepalanya berharap agar ia mau mengucapkan kalimat Laa ilaha illallah sebelum ajal kematiannya.Namun teman-temannya orang-orang kafir Quraisy yang pada saat itu juga hadir pada detik-detik terakhir kematiannya,termasuk tokoh mereka Abu Jahal,mencegahnya dengan mengatakan kepadanya,"Jangan tinggalkan agama leluhurmu".Akhirnya ia-pun meninggal dunia dalam keadaan musyrik.Maka kesedihan Rasulullah Saw atas kematian Abu Thalib semakin berlipat ganda karena ia di tinggalkan oleh paman yang sangat di cintainya,namun ia meninggal dalam keadaan tidak islam.
                    Tidak lama kemudian tepat dua bulan setelah kematian Abu Thalib,Khadijah-pun meninggal dunia.Sehingga Rasulullah menghadapi duka bathin yang sangat pedih.Sementara itu cobaan yang di alami kaum muslimin setelah kematian Abu Thalib dan Khadijah justru semakin berat.

PERGI KE THAIF

                    Kaum Quraisy terus-menerus menganiaya,menguasai dan menyakiti kaum muslimin sehingga Rasulullah Saw berputus asa untuk memperbaiki keadaan kaum kafir Quraisy ini.Sampai pada suatu ketika pikiran Rasulullah Saw tertuju kepada suku Taif.Nabi Saw berangan-angan untuk menyampaikan dakwahnya kepada suku Taif dengan harapan Allah akan memberi hidayah islam kepada penduduk suku ini.Dan dalam perjalanan beliau ke Taif sebenarnya bukanlah suatu perjalanan yang mudah,mengingat sulitnya jalan yang harus di tempuh dan melewati gunung-gunung bebatuan tinggi yang mengelilinginya.Akan tetapi bagi Nabi Saw,setiap kesulitan itu akan menjadi mudah bila mana semua itu di lakukan di jalan Allah.Namun sedihnya justru penduduk Taif menolak beliau dengan sikap yang buruk.Mereka menyuruh anak-anak kecil mereka melempari Rasulullah Saw dengan batu sehingga tumit beliau berdarah.Kemudian Rasulullah-pun kembali  melalui jalan semula menuju Makah dengan keadaan sedih dan susah.Lalu malaikat Jibril dan malaikat gunung menghampiri beliau.Jibril memanggil beliau dan berkata,"Sesungguhnya Allah telah mengutus kepadamu malaikat gunung untuk kamu suruh sesuai keinginanmu".Setelah itu malaikat gunung berkata,"Hai Muhammad,jika kamu mau,aku akan meruntuhkan kedua benda keras ini (gunung yang mengelilingi Makah) di atas mereka".Nabi menjawab,"Justru saya berharap agar Allah mengeluarkan dari keturunan mereka,orang yang mau menyembah Allah Azza wa Jalla,yang tidak ada sekutu bagi-Nya".
                     Di antara beberapa debat yang di lancarkan kaum musyrikin kepada Rasulullah Saw adalah,mereka menuntut beberapa mukjizat tertentu darinya dengan tujuan menundukkan beliau,sehingga beliau di anggap sebagai tukang sihir,dan hal ini terjadi berulang kali.Pernah suatu kali mereka meminta agar Rasulullah dapat membelah bulan menjadi dua,lalu beliau memohon kepada Allah untuk kemudian memperlihatkan kejadian itu kepada mereka.Kaum Quraisy menyaksikan mukjizat ini untuk waktu yang lama,namun mereka tetap saja tidak beriman.Bahkan mereka mengatakan,"Muhammad telah bermain sihir di hadapan kami".Lalu seseorang berkata,"Jika-pun Muhammad mampu menyihir kalian,namun ia tidak akan mampu menyihir semua orang.Oleh karena itu mari kita tunggu orang-orang yang sedang bepergian itu datang", dan kaum Quraisy menanyai mereka,lalu mereka-pun menjawab,"Benar,kami telah melihatnya (bulan terbelah dua)".Namun demikian kaum kafir Quraisy tetap saja di dalam kekafiran mereka.Peristiwa terbelahnya bulan ini menjadi suatu pembuka untuk sesuatu yang lebih besar dari itu.Yaitu peristiwa Isra' Mi'raj.

ISRA' MI'RAJ NABI SAW

                      Sekembalinya Rasulullah Saw dari Thaif dengan berbagai peristiwa yang di alaminya,dan setelah kematian Abu Thalib yang di susul Khadijah,serta siksaan dari kaum kafir Quraisy,maka berkumpul-lah kesedihan ini di dalam hati Rasulullah Saw.Lalu datanglah pertolongan dari Allah untuk Nabi Saw yang mulia ini.Pada malam ke 27 Rajab dari tahun ke 10 masa kenabian,ketika Rasulullah Saw tertidur,tiba-tiba Malaikat Jibril datang dengan membawa Buroq,hewan tunggangan yang mirip kuda dan memiliki dua sayap yang dapat berlari kencang laksana kilat.Malaikat Jibril menaikkan beliau di atas hewan ini yang kemudian dari sana beliau di naikkan ke langit dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang agung.Di langit inilah,shalat 5 waktu di wajibkan kepada Rasulullah Saw dengan melalui beberapa proses.
                      Pada malam yang sama beliau kembali ke Makkah Al Mukarromah dengan lapang dada dan keyakinan mendalam.Ketika memasuki waktu subuh,beliau pergi ke Ka'bah dan menceritakan ke kalayak ramai perihal peristiwa yang di alaminya,maka orang-orang kafir semakin mendustakan dan mengejek beliau.Kemudian beberapa orang yang hadir meminta beliau menggambarkan kepada mereka bentuk Baitul Maqdis.Ini semua untuk melemahkan beliau.Maka beliaupun menggambarkan kepada mereka bentuk Baitul Maqdis bagian demi bagian.Namun demikian kaum musyrikin tidak merasa cukup dengan jawaban ini.Mereka berkata,"Kami menginginkan petunjuk yang lain!",beliau menjawab,"Dalam perjalanan saya bertemu dengan rombongan yang akan datang ke arah Makkah".Lalu beliau memberitahukan kepada mereka jumlah onta rombongan ini,dan waktu kedatangan mereka.Dan apa yang di terangkan Rasulullah Saw ini ternyata benar.Namun orang-orang kafir tetap sesat pada kekafiran dan penolakan mereka,serta tidak mau membenarkan.Pada pagi harinya,Malaikat Jibril datang dan mengajarkan Rasulullah Saw tata cara shalat 5 waktu beserta waktu-waktunya.Sebelumnya shalat hanya di lakukan 2 rakaat di waktu subuh dan 2 rakaat di waktu sore.
                    Pada masa-masa ini Rasulullah Saw lebih memusatkan dakwahnya kepada orang-orang yang datang ke Makkah,setelah kaum kafir Quraisy tetap berpaling dari kebenaran.Ketika itu Rasulullah Saw menemui orang-orang dalam perjalanan mereka dan tempat-tempat singgah mereka,untuk menawarkan kepada mereka agar masuk islam,sekaligus menjelaskan tentang islam.Namun paman beliau,Abu Lahab,selalu mengikuti beliau untuk memperingatkan orang-orang untuk tidak menerima beliau serta ajakan beliau.
                    Pernah suatu waktu Rasulullah Saw mendatangi penduduk Yastrib dan mendakwahi mereka.Mereka mendengarkan beliau dan bersepakat untuk menjadi pengikut dan beriman kepada beliau.Sebelumnya penduduk Yastrib tersebut pernah mendengar dari orang-orang Yahudi bahwa dalam waktu dekat akan ada seorang nabi yang di utus.Oleh karena itu ketika beliau mendakwahi mereka,mereka mengerti bahwa beliau adalah nabi yang di sebutkan orang-orang Yahudi tersebut.Maka mereka segera masuk islam dan berkata,"Jangan sampai kalian di dahului orang-orang Yahudi untuk masuk islam".Mereka semua berjumlah 6 orang.Lalu pada tahun berikutnya datang-lah 12 orang laki-laki,mereka berkumpul dengan Rasulullah Saw,meminta beliau mengajari mereka tentang islam.Ketika mereka kembali ke Yastrib,Rasulullah Saw mengutus Mush'ab bin Umair menyertai mereka dan mengajarkan Al Qur'an dan menjelaskan hukum-hukum agama kepada mereka.Ternya Mush'ab  bin Umair mampu mendapatkan pengaruh di tengah-tengah masyarakat Yastrib (Madinah).Setelah menghabiskan masa 1 tahun,Mush'ab kembali ke Makkah,dan ikut bersamanya 72 orang laki-laki dan 2 orang perempuan dari penduduk Yastrib (Madinah).Maka Nabi Saw mengumpulkan mereka,dan mereka-pun berjanji untuk menolong agama Allah dan melaksanakan perintahNya.Hingga kemudian mereka kembali ke Yastrib.

TEMPAT DAKWAH YANG BARU

                     Yastrib atau sekarang lebih di kenal dengan Madinah ketika itu menjadi tempat perlindungan yang aman bagi islam dan pembawanya.Kerena itu kaum muslimin mulai berhijrah ke sana.Namun kaum kafir Quraisy tetap bertekad menghalang-halangi mereka berhijrah.Sehingga beberapa orang hendak berhijrah menjumpai berbagai macam penganiayaan dan siksaan.Ketika itu kaum muslimin berhijrah secara sembunyi-sembunyi karena takut akan teror yang di lakukan kaum kafir Quraisy.Berbeda dengan hijrahnya Umar bin Khatab,yang menandakan keberanian dan tantangan.Karena ketika itu ia menyandang pedangnya dan membawa panahnya tatkala keluar menuju Ka'bah dan bertwaf di sana.Kemudian ia tampil di hadapan kaum kafir Quraisy dan berkata kepada mereka,"Barang siapa yang ingin istrinya menjadi janda dan anaknya menjadi yatim,hendaklah ia menjumpaiku sebab aku akan berhijrah".Kemudian ia pergi dan tidak seorangpun yang berani merintanginya.Berbeda dengan Abu Bakar as-Shiddiq,ia meminta izin kepada Rasulullah Saw untuk ikut berhijrah,namun beliau menjawab,"Jangan tergesa-gesa!,mudah-mudahan Allah memberimu teman (untuk berhijrah)".
                      Keadaan ini terus berlanjut sampai sebagian besar kaum muslimin telah berhijrah.Kaum Quraisy semakin menggila tatkala mengetahui hal itu,dan mereka khawatir akan ketinggian Muhammad Saw dan dakwahnya.Lalu mereka memusyawarahkan hal ini dan mereka bersepakat untuk membunuh Rasulullah Saw.Abu Jahal berkata,"Menurut pendapatku kita beri sebilah pedang kepada seorang pemuda yang kuat dari masing-masing kabilah kita,lalu mereka mengepungnya dan memukulnya secara serentak,sehingga darahnya terpisah-pisah pada beberapa kabilah dan Bani Hasyim tidak kuasa untuk memusuhi semua orang".Namun Allah memberitahukan rencana tersebut kepada Nabi Saw.Lalu beliau bersama Abu Bakar bersepakat melakukan hijrah.
                      Pada malam harinya Rasulullah Saw meminta agar Ali bin Abi Thalib tidur di tempat beliau,sehingga orang-orang mengira bahwa beliau masih berada di rumahnya.Beliau juga memberitahukan kepada Ali bahwa tidak ada paksaan (dari mereka).Ketika sekelompok orang yang sudah di atur untuk membunuh Nabi Saw tiba di rumah Nabi Saw,mereka segera mengepung rumah tersebut.Mereka melihat Ali berada di tempat tidur dan menggangap ia adalah Muhammad,lalu mereka menunggunya keluar untuk selanjutnya menghabisi dan membunuhnya.Rasulullah Saw keluar ketika mereka mengepung rumah,lalu beliau menaburkan debu di atas kepala mereka sehingga Allah mengambil penglihatan mereka.,sehingga mereka tidak merasakan beliau keluar.Rasulullah keluar menuju rumah Abu Bakar,kemudian keduanya berjalan kurang lebih 5 mil dan bersembunyi di gua Tsur.
                       Pemuda-pemuda kafir Quraisy tersebut tetap menunggu hingga waktu subuh.Ketika memasuki subuh,Ali bangkit dari tempat tidur Rasulullah Saw dan langsung jatuh ke tangan mereka,lalu mereka bertanya tentang Rasulullah Saw,namun Ali tidak memberitahu apapun kepada mereka.Mereka memukulnya dan melumpurinya dengan lumpur,namun tetap tidak ada gunanya.kemudian kaum kafir Quraisy mengirimkan pencarian di segala penjuru,dan akan memberikan 100 ekor onta kepada siapa yang dapat menangkap Muhammad hidup atau mati.
                        Dalam pencarian itu mereka sampai ke gua Tsur,sampai-sampai jika seorang dari mereka melihat ke arah kedua kakinya,niscaya ia akan melihat Nabi Saw dan Abu Bakar.Di saat Abu Bakar sangat mengkhawatirkan keselamatan Rasulullah Saw,beliau bersabda kepadanya,"Hai Abu Bakar,bagaiman menurutmu tentang 2 orang sedangkan Allah yang ke 3 nya?.Janganlah kamu khawatir,sesungguhnya Allah beserta kita".Namun anehnya mereka tidak melihat Nabi Saw dan Abu Bakar.Keduanya tetap berada di dalam gua selama 3 hari dan kemudian berangkat ke Madinah.Ketika itu,perjalanan sangat panjang di tengah terik matahari yang sangat menyengat.
                        Pada waktu sore di hari ke 2,keduanya melintasi sebuah kemah yang di dalamnya ada seorang wanita bernama Ummu Ma'bad.Keduanya meminta makanan dam minuman darinya,namun mereka hanya mendapatkan seekor kambing yang sangat kurus,yang karena lemahnya,tidak bisa pergi ke tempat pengembalaannya dan tidak memiliki air susu setetes-pun.Lalu Rasullah Saw bergegas menghampirinya dan mengusap susunya,lalu memerahnya hingga satu wadah besar.Ummu Ma'bad terdiam heran atas apa yang di lihatnya,dan mereka semua-pun meminum air susu tersebut hingga mereka merasa kenyang.Lalu Rasulullah Saw memerahnya kembali hingga memenuhi wadah tersebut dan meninggalkan untuk Ummu Ma'bad.Setelah itu beliau melanjutkan perjalanannya.
                         Penduduk Madinah telah mengawasi kedatangan dan menunggu Rasulullah Saw setiap hari di luar Madinah.Pada hari kedatangan beliau,mereka menyambut beliau dengan gembira.Beliau singgah di Quba,yaitu masjid yang pertama kali di bangun dalam islam.
                         Pada hari ke 5,beliau berjalan ke Madinah dan kebanyakan kaum Anshar berusaha meraih Rasulullah Saw dan berharap memperoleh kemuliaan dengan menjamu Rasulullah Saw di sisi Mereka.Maka mereka memegang tali onta beliau dan beliaupun berterima kasih kepada mereka dan bersabda,"Biarkanlah kemana onta ini berjalan,karena ia telah di perintah".Tatkala onta tersebut sampai pada tempat yang Allah perintahkan,maka ia akan duduk.Beliau tidak turun dari ontanya sehingga onta tersebut bangkit dan berjalan sedikit,lalu menoleh dan kembali lagi.Akhirnya onta tersebut duduk di tempat semula,dan beliau-pun tutun dari ontanya.Tempat itulah yang kemudian menjadi masjid Nabawi.Rasulullah Saw singgah di rumah Abu Ayyub al-Anshari.Sedangkan Ali bin Abi Thalib,ia tetap berada di Makkah selama 3 hari sepeninggal Nabi Saw,kemudian ia keluar menuju Madinah menyusul Nabi,dan berjumpa  dengan Nabi Saw di Quba.

RASULULLAH SAW  DI MADINAH

                     Akhirnya Rasulullah Saw membangun masjidnya di tempat ontanya duduk,yang mana tanah tersebut telah di beli Nabi Saw sebelumnya kepada para sahabatnya.Beliau juga mempersaudarakan antara kaum Muhajirin (sahabat yang datang dari Makkah) dan kaum Anshar (penduduk Madinah yang menolong kaum Muhajirin).Beliau menjadikan bagi setiap orang Anshar seorang saudara dari kaum Muhajirin yang ikut bersamanya dalam kepemilikan hartanya.Kaum Muhajirin dan kaum Anshar mulai bekerja sama,dan hubungan persaudaraan mereka semakin bertambah erat.Sementara itu di sisi lain kaum kafir Quraisy memiliki hubungan erat dengan orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah (Yastrib),lalu mereka berusaha mengobarkan kekacauan dan perpecahan di kalangan kaum muslimin dan mengancam akan menghabisi mereka.Dengan demikian,ancaman telah menyelimuti kaum muslimin dari dalam dan luar Madinah.Sampai-sampai para sahabat tidak tidur di malam hari kecuali dengan persiapan senjata di samping mereka.
                      Dalam situasi seperti ini Allah mengizinkan mereka untuk berperang.Lalu Rasulullah Saw mulai menyusun pasukan mata-mata untuk memantau pergerakan musuh,di samping itu pasukan ini juga di tugaskan untuk menghadang kafilah-kafilah dagang mereka.Dengan tujuan untuk memaksa mereka merasakan  kekuatan kaum muslimin,sampai mereka mau menyerah dan memberi kebebasan bagi kaum muslimin dalam penyebaran agama islam dan melakukan aktifitasnya.Berbagai ikatan perjanjian dan sumpah juga telah di lakukan dengan beberapa kabilah.

PERANG BADAR KUBRA

                        Rasulullah Saw pernah suatu ketika membulatkan tekad untuk menghadang salah satu kafilah dagang kafir Quraisy.Beliau keluar dengan membawa pasukan yang berkekuatan 313 orang tentara,yang hanya di bekali 2 ekor kuda dan 70 ekor onta.Sementara kafilah dagang kafir Quraisy terdiri dari 40 orang,yang di pimpin oleh Abu Sofyan dengan membawa 1000 ekor onta.Hanya saja Abu Sofyan telah terlebih dahulu mengetahui pergerakan pasukan kaum muslimin yang langsung di pimpin oleh Nabi Muhammad Saw ini.Lalu ia mengirim utusan ke Makkah untuk memberitahukan hal ini,sekaligus meminta bala bantuan.Abu Sofyan mengalihkan rute perjalanannya dari jalan umum yang biasa di lalui ke rute yang lain,sehingga mereka tidak bertemu dengan rombongan pasukan kaum muslimin.Sedangkan bala bantuan kafir Quraisy dari Makkah yang di pimpin oleh Abu Jahal telah bergerak keluar dengan membawa 1000 orang tentara kafir.Tidak jauh dari Makkah,utusan Abu Sofyan datang mengabarkan kepada Abu Jahal bahwasannya rombongan kafilah mereka telah selamat dari hadangan kaum muslimin,dan meminta bala bantuan itu untuk kembali saja ke Makkah.Akan tetapi Abu Jahal menolak untuk kembali,ia memerintahkan pasukan yang di pimpinnya untuk terus melanjutkan perjalanan ke badar.
                     Setelah mengetahui kaum kafir Quraisy keluar dari Makkah dengan membawa pasukan perang,Rasulullah Saw bermusyawarah dengan para sahabat untuk mengatasi situasi tersebut,hingga akhirnya semuanya bersepakat untuk terus maju dan menghadapi pasukan kafir Quraisy dalam peperangan.Di pagi hari jum'at,tanggal 11 Ramadhan tahun ke-2 H,pasukan muslimin dan pasukan kafir Quraisy saling berhadapan di medan Badar.Meskipun jumlah pasukan muslimin pada saat itu kalah jauh dari jumlah pasukan kaum kafir Quraisy,namun Rasulullah Saw telah memberikan semangat dan kekuatan moral yang tinggi kepada pasukan kaum muslimin dengan pilihan mati syahid atau kemenangan yang besar,sehingga hal itu memberi suatu kekuatan yang berlipat ganda di hati kaum muslimin,dan terjadilah pertempuran yang dahsyat.Peperangan yang melelahkan ini di akhiri dengan kemenangan kaum muslimin,14 orang di antaranya gugur sebagai syahid.Sedangkan dari pihak pasukan kafir Quraisy 70 orang tewas,dan 70 orang lainnya di tawan.
                      Di tengah berkecamuknya perang ini,Ruqayah,putri Rasulullah Saw yang juga istri dari Ustman bin Affan meninggal dunia di Madinah,ketika itu ia di temani suaminya (Ustman) di Madinah.Ustman tidak ikut dengan rombongan kaum muslimin pada saat itu karena ia di perintahkan oleh Rasulullah Saw untuk tetap mendampingi istrinya yang sedang sakit keras.Setelah perang Badar,Rasulullah Saw menikahkan Ustman dengan putri beliau yang ke 2,Ummu Kultsum.Atas dasar ini Ustman mendapat gelar Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya),karena ia telah menikahi 2 putri Rasulullah Saw.
                      Setelah perang Badar,kaum muslimin kembali ke Madinah dengan gembira atas kemenangan dari Allah,dengan membawa para tawanan dan ghanimah (harta rampasan perang).Di antara tawanan ada yang telah menebus dirinya,ada yang di lepaskan tanpa tebusan,dan ada juga yang menebus dengan mengajar 10 orang anak muslimin untuk membaca dan menulis.

PERANG UHUD

                    Setelah perang Badar,terjadi peperangan lain antara kaum muslimin dan kafir Makkah.Peperangan kedua setelah perang Badar adalah perang Uhud.Pada perang ini kaum muslimin mengalami kekalahan.Karena mereka tidak mentaati perintah Rasulullah Saw dengan strategi yang sudah di atur oleh Rasulullah Saw.Pada saat peperangan Uhud ini,tentara pasukan kafir berkekuatan 3.000 personil.sedangkan tentara kaum muslimin berjumlah 700 personil.
                    Setelah perang Uhud,orang-orang Yahudi yang berada di Madinah keluar menuju Makkah dan menyatakan diri bergabung bersama pasukan kafir yang berada di Makkah untuk melakukan aliansi melawan pasukan kaum muslimin.Kaum kafir Makkah-pun menyetujui aliansi yang di ajukan oleh orang-orang Yahudi tersebut.Sikap kaum Yahudi ini tidak berhenti sampai di sana,mereka juga melakukan propaganda dan menyerukan kepada kabilah-kabilah yang lain untuk bergabung,hingga sebagian besar kabilah tersebut ikut bergabung dengan aliansi pasukan kafir Makkah.Maka berkumpullah suatu pasukan yang berkekuatan besar untuk memerangi kaum musliumin.Jumlah bala tentara kaum kafir beserta aliansinya pada saat itu mencapai 10.000 personil.Mereka serentak berangkat menuju Madinah dari berbagai penjuru untuk melakukan penyerangan besar-besaran.Hingga Makkah pada saat itu terkepung dari segala arah.
                     Sebelum pengepungan terjadi,Rasulullah Saw telah mendengar gerakan musuh tersebut,kemudian beliau bermusyawarah dengan para sahabat-sahabatnya untuk mengatur siasat perang.Salman al-Farisi menyarankan agar kaum muslimin membuat parit-parit yang mengelilingi kota Madinah,tepatnya di tempat-tempat yang tidak bergunung untuk menutup pergerakan pasukan kafir mendekati Madinah.Pasalnya Salman al-Farisi memperhitungkan,jika pasukan yang berkekuatan sebesar itu secara logika mustahil untuk di hadapi berhubung jumlah pasukan kaum muslimin yang pada saat itu kalah jauh lebih sedikit dari pada bala tentara kaum kafir.Akhirnya Rasulullah Saw menyetujui usulan Salman al-Farisi tersebut.Kemudian Nabi Saw memerintahkan kaum muslimin yang ada di Madinah bahu membahu mengali parit-parit di sekitar Madinah,dalam waktu singkat parit-parit tersebut dapat terselesaikan.Selama hampir 1 bulan,pasukan kafir tidak mampu menyeberangi parit-parit yang di buat sebagai lapisan pertama benteng pertahanan kaum muslimin dari serangan bala tentara kaum kafir.Dalam masa-masa pengepungan itu,bala tentara kafir bertahan di pos-pos mereka di seberang parit di luar Madinah.Kemudian Allah mengirimkan angin yang sangat dahsyat kepada bala tentara kafir tersebut,sehingga memporak porandakan kemah-kemah mereka,dan rasa takut benar-benar telah menyelimuti bala tentara kafir pada saat itu dengan di tambah kekurangan logistik makanan dan air minum,serta berjangkitnya wabah penyakit.Hingga akhirnya bala tentara kafir itu mundur dan kembali ke Makkah.

PENAKLUKAN KOTA MAKKAH

                      Pada tahun 8 Hijriah,Rasulullah Saw memutuskan untuk menaklukan kota Makkah.Maka pada tanggal 10 Ramadhan,beliau berangkat bersama puluhan ribu tentara kaum muslimin menuju Makkah.Pasukan muslimin memasuki Makkah tanpa perlawanan apapun dari orang-orang kafir.Di mana akhirnya kaum kafir Quraisy menyatakan menyerah dan Allah memberikan kemenangan yang besar pada kaum muslimin.Sesampai di Makkah Rasulullah Saw langsung menuju ka'bah untuk melakukan thawaf dan shalat 2 rakaat di dalamnya.Kemudian beliau menghancurkan dan melempar keluar berhala-berhala yang ada di dalam ka'bah dan sekitarnya.Rasulullah Saw berdiri di pintu Ka'bah,sedangkan kaum kafir Quraisy berbaris di masjid Haram menantikan keputusan dan tindakan Rasulullah Saw kepada mereka selanjutnya.Rasulullah Saw berkata kepada orang-orang kafir itu,"Wahai kaum Quraisy!,apakah yang akan aku lakukan terhadap kalian?".Mereka menjawab,"Kebaikan angkau wahai saudara yang baik dan anak dari saudara yang baik pula".Rasulullah Saw berkata,"Pergilah!,kalian telah bebas!".Rasulullah Saw telah memberikan tauladan yang agung dengan memaafkan musuh-musuhnya yang telah menyiksa,menyakiti,membunuh para sahabatnya,dan mengusir kaum muslimin dari kampung halamannya sendiri.
                     Setelah penaklukan kota Makkah,manusia berbondong-bondong memeluk islam.Pada tahun ke-10 Hijriyah,Rasulullah Saw melaksanakan haji dan itulah satu-satunya haji yang di lakukan beliau bersama 100.000 orang.Dan setelah itu beliau kembali ke Madinah.

WAFATNYA RASULULLAH SAW

                      Sekitar 2 bulan setengah,setelah kembalinya Rasulullah Saw dari menunaikan ibadah haji,Rasulullah Saw menderita sakit.Dan hari demi hari,sakitnya semakin bertambah parah.Setelah merasa sudah tak mampu menjadi imam shalat,beliau meminta Abu Bakar untuk menggantikannya,tepat tanggal 12 Rabi'ul Awwal,hari senin,akhirnya beliau wafat menghadap kepada Allah dalam usia 63 tahun.
                      Berita wafatnya Rasulullah Saw sampai kepada sahabat dengan cepat,hampir saja mereka tidak sadar dan tidak mempercayai berita kematian Rasulullah Saw,hingga akhirnya Abu Bakar as-Shiddiq bangkit untuk menenangkan mereka dan menjelaskan bahwa Rasulullah Saw hanya manusia biasa yang juga mati seperti halnya manusia yang lain.Mereka-pun akhirnya sadar.Acara memandikan,mengkafani,dan memakamkan Rasulullah Saw telah di laksanakan.Dan setelah kematian Rasulullah Saw,kaum muslimin mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah (pemimpin) mereka yang pertama setelah Rasulullah Saw.
                      Masa kehidupan Rasulullah Saw di Makkah sebelum di angkat menjadi Rasul selama 40 tahun,dan setelah menjadi Rasul selama 13 tahun.Sedangkan di Madinah beliau hidup selama 10 tahun.

AHLAK RASULULLAH SAW
                       
               Rasulullah Saw adalah orang yang sangat pemberani.Ali bin Abi Thalib berkata,"Jika keadaan kami sangat kritis dan musuh sudah saling berhadapan,maka kami berlindung kepada Rasulullah Saw".Rasulullah Saw adalah orang yang sangat pemurah,tidak pernah ketika di mintai sesuatu dan beliau berkata,"Tidak".Rasulullah Saw adalah orang yang sangat pemaaf,beliau tidak pernah membalas atau marah.Kecuali jika kehormatan agama telah di lecehkan,maka beliau akan membalasnya demi Allah.Orang yang dekat dengan beliau maupun yang jauh,dan orang yang lemah maupun yang kuat mendapatkan hak yang sama dari beliau.Beliau menegaskan bahwa tidak ada orang yang lebih mulia dari orang lain kecuali karena ketaqwaannya,dan manusia adalah sama.Umat-umat terdahulu menjadi binasa karena berlaku diskriminatif,yaitu jika seorang tokoh mencuri maka mereka membiarkannya,dan jika orang yang lemah melakukannya maka mereka menghukumnya.Rasulullah Saw bersabda,"Demi Allah, jika Fatimah binti Muhammad mencuri,pasti aku akan memotong tangannya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar