Sabtu, 28 Juli 2012

SHOLAT WAJIB ITU TIDAK JAMINAN

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ اِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَالْقِيَامَةِ صَلَا تُهُ فَإِنْ وُجِدَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَاشَيْئٌ قَالَ انْظُرُوْاهَلْ تَجِدُوْنَ لَهُ مِنْ تَطَوُّعٍ يُكَمِّلُ لَهُ مَا ضَيِّعَ مِنْ فَرِيْظَةٍ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ   سَائِرُالْأَعْمَالِ تَجْرِى عَلَى حَسَبِ ذلِكَ رواه النّسائ                                                                                                                             
Dari Abi Hurairoh,sesungguhnya Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya amalan pertama yang di hisab pada diri seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah sholatnya.Maka sesungguhnya apabila di jumpai pada amalan sholatnya sempurna maka di tulis sempurna,dan jika amalan sholatnya kurang,Alloh berfirman pada Malaikat,'Lihatlah,jika menjumpai kamu (Malaikat) pada sholat sunnahnya hamba maka sempurnakanlah apa yang di sia-siakan hamba tersebut dari sholat wajibnya dengan tambahan sholat sunnahnya tersebut,kemudian barulah di hitung amalan-amalannya yang lain".(HR.Nasa'i)

                                   BEBERAPA HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN 

                         Apa bila amalan sholat wajibnya kurang,amalan sholat sunnahnya pun tidak mampu menutupi kekurangan sholat wajibnya,maka seluruh amalannya yang lain pun akan di putus hingga akhirnya hamba tersebut di lemparkan ke dalam neraka.Meski seberapa banyakpun amalan sodaqohnya,hajinya,umrohnya,puasanya,baca Al Qur'annya,Qurbannya dan lain-lain,tapi jika amalan sholatnya saja tidak sempurna,maka semua amalan tersebut akan sia-sia.
Banyak hal yang menjadi penyebab kekurangan kesempurnaan terhadap amalan sholat wajib tersebut,di antaranya:
                         PERTAMA: Kurang menyempurnakan  terhadap sholat berjamaahnya (bagi kaum laki-laki) dalam beberapa riwayat hadist ada yang menjelaskan,jika seorang laki-laki mengerjakan sholat wajib tidak berjamaah tanpa uzur takut dan sakit maka di hukumi sholat wajibnya itu tidak sah,di hadist yang lain di nyatakan sholat wajib tidak berjamaah hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja (tidak dapat pahala akan tetapi sholatnya itu tetap sah),di hadist yang lain bahkan saja Rasululloh SAW pernah berangan-angan untuk menghimbau pemuda-pemuda mu'min dengan membawa kayu dan membakar rumah-rumah orang yang tidak melaksanakan sholat wajib secara berjamaah.
                         KEDUA: Kurang menyempurnakan kekhusukan dalam melaksanakan sholat wajib dapat di sebabkan ketidak sempurnaan wudhu,rasa was-was,terburu-buru,terbuai lamunan-lamunan,rasa malas,lupa,tidak sempurna ruku' dan tuma'ninah,serta kesalahan-kesalahan dalam melafazkan bacaan sholat berupa tajwid dan tartilnya,serta riya di dalam sholatnya,hal ini di jelaskan oleh Alloh di dalam Al Qur'an,Surat Al Ma'un ayat 4, فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ  "MAKA CELAKALAH ORANG-ORANG YANG SHOLAT".
                          KETIGA: Kurang menyempurnakan di dalam menjaga waktu-waktu sholat,tidak melaksanakan sholat pada waktunya,contoh mengumpulkan waktu sholat tanpa alasan yang jelas,bahkan ia bukanlah seorang musafir yang tengah di perjalanan,bahkan waktu sholat zuhur di akhirkan hingga bisa di sambung dengan waktu ashar,terkadang ada yang terlupakan,biasanya hal ini sering terjadi pada kebanyakan orang di waktu subuh,terlambat bangun,lupa mengerjakan sholat subuhnya.Kemudian di waktu Ashar di saat orang-orang terjepit dengan penghujung waktu kesibukan dan rutinitas,serta waktu Isya' di saat banyak orang seharian sibuk bekerja,malam hari kecapean lalu ketiduran,bahkan terkadang ada yang ingat belum melaksanakan sholat Isya'nya pada saat waktu subuh atau pagi.Hal ini tidak boleh dan jangan sampai terjadi,ingatlah bahwa Rasululloh SAW menggambarkan orang yang meninggalkan salah satu dari waktu sholatnya,pada hari itu ia merasakan kegelisahan seakan-akan kehilangan sesuatu yang peling berharga dalam hidupnya.Hal ini tentu harus kita perhitungkan sebab kita harus takutkan sesuatu hal pada saat-saat kita dalam keadaan lalai,yaitu DATANGNYA KEMATIAN.Jangan sampai kita tergolong orang-orang yang beramal selama 50 tahun,tapi hanya karena kelalaian dalam 1 hari saja,saat itu juga datang qodar kematian menjemput,padahal pada saat itu kita dalam meninggalkan salah satu waktu sholat,maka jadilah kita tergolong orang-orang yang mati dalam keadaan Suu'ul Khotimah,naudzubillahi mindzalik,kita berlindung kepada Alloh dari kematian yang jelek dan berharap mati dalam keadaan Husnul Khotimah,mati dalam keadaan yang baik,amiin.
                           KE EMPAT: Khusus kepada kaum perempuan bahwa hendaklah memperhatikan kekurangan agamanya yaitu di saat haid ia tidak boleh mengerjakan sholat,hal ini saja adalah kerugian yang teramat besar meski hakikinya itu semua adalah kodrat dari Alloh.Untuk itu perbanyaklah istighfar dan sodaqoh,kemudian harus betul-betul di perhatikan bahwa perempuan meskipun ia sholat tapi tidak mengenakan jilbab di dalam kehidupan kesehariannya di depan mata yang bukan mahromnya,maka di haromkan bagi perempuan tersebut baunya surga,sedangkan jarak antara surga dengan baunya saja adalah 70 tahun perjalanan akherat,sedangkan 1 hari di akherat saja lamanya bagaikan 1000 tahun hitungan waktu di dunia.Subhanalloh.Maka boleh di katakan,memakai jilbab bagi perempuan islam hukumnya adalah wajib,tidak boleh tidak.Kewajiban berjilbab bagi perempuan muslimah sama halnya dengan kewajiban sholat.Keduanya tidak boleh di pisahkan,antara jilbab dengan sholat memiliki hubungan yang saling berkait satu sama lain.Keduanya bagaikan anggota badan,jika sholat adalah kepala,maka berjilbab adalah tubuhnya,kepala saja tidak bisa hidup tanpa tubuh,tubuh juga tidak dapat hidup tanpa kepala.Hal ini di dalam islam adalah harga mati yang tidak bisa di tawar lagi.Mau tidak mau,sesuai hawa nafsu maupun tidak,tetap jawabannya,memakai jilbab itu wajib bagi perempuan.Menetapi peraturan Alloh berarti surga,meninggalkannya berarti neraka,hal ini jelas-jelas di sebutkan di dalam Al Qur'an.Banyak kaum perempuan yang salah pengertian akan hal ini,tidak mengerti,bahkan tidak mau mengerti sama sekali,padahal ini menyangkut di terima dan tidaknya amalan ibadah kita di sisi Alloh Azza wa Jalla.Memang kita bukan Malaikat dan juga bukan Rasul.Kita hanya manusia biasa yang tidak berhak menentukan di terima atau tidaknya amalan ibadah seseorang di sisi Alloh.Namun kita hanya memperkuat firman Alloh dan sabda Rosulullah SAW,yang banyak menerangkan tentang karakter-karakter ibadah tanpa ilmu maka tidak di terima di sisi Alloh bahkan di ancam di masukkan ke dalam neraka,maka dari pada dasar itulah kami berani menyampaikan sesuatu hal yang nyata dan realistis menurut Alloh dan Rosululloh yang di jelaskan di dalam Al Qur'an dan Hadist.Untuk itu waktunya sekarang kita membuka keyakinan yang telah lama terkubur.Bagi perempuan muslimah berjilbab segandeng dengan wajibnya sholat,dan berjilbab di hukumi tidak sah bila mana tidak mengikuti adab-adab yang berlaku sesuai syariat agama.Untuk itu harus dapat di pahami mana aurat yang perlu di tutupi,pakaian yang di benarkan dan tidak di benarkan di dalam berjilbab itu seperti apa,dan hal lain-lain yang menyangkut akan masalah ini.Jangan sampai perempuan muslimah mengenakan jilbab tapi masih di hukumi telanjang jika di telaah dalam hukum syareat islam,hal ini dapat membahayakan di akherat nanti.Sama halnya orang yang tidak mengerti tentang ilmu sholat,banyak orang sholat ia juga mengikuti sholat,sedangkan ia sendiri tidak memahami kaidah ilmu tentang sholat itu sendiri,maka berhati-hatilah.Dan hendaknya bagi kaum perempuan yang baru ingin mengenakan jilbab dengan istiqomah,kami sarankan pentingnyalah terlebih dahulu mempelajari ilmu tentang berjilbab serta adab-adabnya,agar dalam prakteknya nanti tidak menemukan kendala.Bisa belajar di pengajian,atau langsung bertanya kepada ahlinya,para ustadz-ustadzah,dai-daiyah,mubaligh-mubalighot,atau orang-orang yang memiliki ilmu di dalam islam.  
                           Maka dari pada itu pentinglah sekiranya kita menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan amal sholat dan amal ibadah kita yang  lainnya menjadi rusak di karenakan kebodohan kita sendiri,dan sebaiknya kita bisa lebih dapat menjaga ke absahan dan ketertiban sholat wajib dan sunnah plus dengan adab-adabnya dan di tambah dengan memperbanyak amalan-amalan wajib dan tambahan lainnya,sehingga kelak insya'alloh kita tergolong orang-orang yang selamat di yaumul hisab nanti,amiiin.